Minggu, 23 November 2008

Cerita Isteriku

Eca : Bu, Ibu, Eca bawa mpek2.

Isteriku : Emang mau dijual?

Eca : Iya.

Isteriku : Mana? Banyak ga?

Eca : Ada di dalam tas, nih bawa 2.

Isteriku : Satunya berapa?

Eca : Satunya seribu, tapi yang satu buat Eca.

Isteriku : Besok, hari Senin bawa lagi ya, Ibu mau beli 3.

Itulah sepenggal percakapan antara Eca, anak TK nol kecil yang berbakat mempunyai jiwa bisnis dengan isteriku yang sedang magang di TK tempat Eca menuntut ilmu.

Isteriku merasa heran dan terharu akan tajamnya naluri bisnis yang dimiliki Eca.

Isteriku ingat, sehari sebelumnya pernah bercakap-cakap dengan Angger, salah satu teman Eca yang sedang makan mpek2. Ketika istriku berkata kepada Angger, 'Ibu mau dong mpek2nya', tiba2 Eca menyeletuk, 'Bu, Mama Eca juga jualan mpek2'. Ga taunya, besoknya istriku dibawain mpek2 sama si Eca.

Entahlah, bakat atau naluri bisnis si Eca itu sudah ada dalam jiwanya sebagai anugerah pemberian Allah Subhanahu wa Ta'ala atau terbentuk karena lingkungan dan didikan orangtuanya, yang jelas tidak banyak anak seusianya yang mempunyai pemikiran seperti dia. Di saat anak2 lain hanya bisa menadahkan tangan meminta uang jajan kepada orangtuanya, dia mampu menangkap peluang bisnis untuk ukuran anak seusianya.

Semoga kelak, anak2 kami juga dianugerahi bakat dan kemampuan yang lebih baik dari kedua orangtuanya.

Amin...

Tidak ada komentar: